TUBIRTOLU.COM,- Maraknya pergerakan memutus matarantai Wabah Corona Virus (COVID-19) di Kabupaten Seram Bagian Timur, hal ini berbanding terbalik dengan kegiatan pencegahan Corona Virus Desa Administratif Lemumir.

Pasalnya wilayah Desa Adm, Limumir terdiri dari tiga Dusun dan empat Rukun Tetangga (RT), selain itu Luas pemukiman masyarakat sekitar 20 Hektar (H).
Pintu masuk ke Desa Limumir juga terbilang banyak, ditambah langkah Pemdes limumir yang kurang efektif dalam melaksanakan pencegahan, sehingga sangat sulit untuk bisa mengidentifikasi orang yang masuk ke wilayah Desa.

Ayub Rumbaru (30)warga Dusun Kampung Baru wailola Desa limumir, menyesali lambatnya tindakan pemutusan matarantai COVID-19 oleh Kepala Desa limumir. Pasalnya setelah dilakukan pencairan anggaran Covid-19 dari DD Limumir beberapa waktu lalu, Kepala Desa Limumir belum secara utuh melaksanakan kegiatan pencegahan Covid-19 di Desa.
” Selaku warga saya sangat prihatin terhadap tindakan Kepala Desa limumir yang lambat menyikapi pencegahan COVID-19 di Desa Limumir. yang kami tau dana COVID-19 dari DD itukan sdah cair kenapa belum ada kegiatan pencegahan di Desa.” Sesal Ayub.Jumat,(29/05/2020)
Ditambahkan, Paska penetapan 4 Orang Positiv COVID-19 oleh Tim Gustu SBT, semua Desa di Kecamatan Bula mulai berbondong bondong membangun posko relawan untuk mencegah orang yang masuk ke wilayaha masing masing.namun disesalinya Kepala Desa limumir seakan cuek dengan kondisi tersebut.
” Warga mulai panik, Semua Desa di kecamatan Bula mulai sibuk dengan pembangunan Posko Relawan karena ada yang sudah Positiv.tetapi kepala Desa seakan Cuek menyikapi hal itu.” Ungkap Ayub.
” Kami selaku warga meminta kepala Desa Adm, Limumir untuk dapat bertindak cepat dengan membangun Posko Relawan Desa, mengingat Desa limumir memiliki pintu masuk yang banyak.” Tutup Ayub.
Terkait Hal tersebut kepala Desa limumir belum dapat dikonfirmasi atas keresahan warga tersebut.( TT-01)
Leave a Reply