Gugus Tugas Kabupaten SBT tetapkan Satu Orang sebagai PDP.

, , Leave a comment

TUBIRTOLU.COM,- Satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dirawat di RSUD Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT). Hal itu dibenarkan oleh Plt Direktur RSUD Bula, drg. Linggar Sukaringtyas dalam keterangan persnya bersama tim gugus tugas covid-19 SBT, di aula pandopo Bupati. Senin (27/04/2020)

Sukaringtyas mengatakan pasien yang dirawat tersebut berasal dari Kecamatan Bula Barat berusia 51 Tahun yang memiliki gejala yang mirip pengidap Covid-19. Ia mengalami lemas, demam dan batuk serta munta munta akibat baru pulang dari daerah zona merah yakni dari Bali beberapa waktu lalu.

Direktur juga menjelaskan kronologis pasien tersebut hingga di tetapkan sebagai Pasien Dalam Perawatan (PDP) yakni, pasien datang membawa dirinya sendiri di RSUD Bula, sabtu malam (25/4) dengan keluhan lemas mual munta dan diare. Ia merasa lemas dan lelah di rumah sehingga memutuskan datang berobat di RSUD Bula.

“Dari keluhan tersebut, kami sudah medapat beberapa item yang mengarah kepada gejala gejala covid-19. Oleh karena itu, kita observasi sesuai dengan protap yang ada. Dan Pasien tersebut di rawat di ruang isolasi menggunakan standar perawatan penanganan covid-19”, jelas Sukaringtyas.

Dengan teliti kata direktur RSUD SBT, pasien tersebut langsung dilakukan rapidtes dan hasilnya negative. Berdasarkan rapidtes yang negative tersebut, sementara dengan keluhan penyertanya, karena pasien tersebut ada riwayat hepertensi dan dari gambar ronggen juga terdapat jelasnya ada penyakit radang paru paru. Maka pasien tersebut hingga kini kita masih observasi di ruang isolasi”, ungkap drg Sukaringtyas.

Namun menurut Sukaringtyas, pihak pihaknya belum bisa menentukan pasien tersebut positif Covid-19 atau tidak. Karena masih menunggu pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang akan dilakukan di Provinsi Maluku.

“Jadi penetapan satu PDP ini sekarang posisinya sedang kita isolasi dan observasi, dan saat ini pihaknya belum bisa melakukan proses tracking. Karena syarat untuk melakukan tracking adalah bahwa pasien tersebut dinyatakan positif covid-19” tutur Sukaringtyas.

Tim gugus tugas covid-19 SBT meminta agar tidak boleh ada stigma dari warga SBT tehadap pasien atau keluarganya karena sampai sekarang pasien tersebut masih di observasi sambil menunggu hasil pemeriksaan positif atau tidak.(TT-09)

 

Leave a Reply